Rabu, 09 Januari 2013



Sekilas Tentang Olah Raga Panjat Tebing dan Dinding

Olahraga panjat tebing dan dinding telah mengalami perubahan dramatis dari sekedar hobi kegiatan alam terbuka menjadi profesi olahraga yang dapat dilakukan di dalam dan di luar ruangan. Dalam perkembangannya akhirnya kompetisi panjat dinding menjadi “Kejuaran Dunia setara Olimpiade”, sementara itu di Indonesia sendiri olahraga panjat dinding dan tebing telah menjadi salah satu cabang olah raga yg dipertandingkan.
Para pendidik melihat perkembangan aktifitas ini dan melihat banyaknya manfaat dari olah raga panjat dinding, sebagai salah satu contoh untuk pengembangan kekuatan dan kelenturan tubuh. Sejumlah institusi pendidikan telah melakukan penelitian berkaitan dengan hal ini dan akhirnya melakukan pembangunan fasilitas dinding panjat di institusinya.
Ide membangun sebuah dinding panjat sangat memikat para aktivis kegiatan alam terbuka dan organisasi pencinta alam, namun, pemahaman mengenai manajemen resiko dan kurangnya pengetahuan dasar mengenai olahraga ini menggerantangkan konsepnya. Perlu disadari, penelitian sangat memegang peranan penting dan membantu dalam pemahaman faktor keamanan dan keselamatan untuk pembangunan dinding panjat dan membuat strategi perencanaaan untuk pelatihan yg lebih terstruktur dan terperinci.

Perkembangan olah raga ini di Indonesia sendiri dibuktikan dengan adanya lembaga FPTI(Federasi Panjat Tebing Indonesia) dibawah naungan Kemenegpora, hal ini menjadi suatu bukti nyata bahwa olah raga panjat tebing dan dinding ini memang tengah dikembangkan secara sistematis di Indonesia.
Kurangnya fasilitas dan alat-alat untuk media latihan menjadi salah satu kendala yang menyebabkan perkembangan olah raga ini tidak merata di tiap daerah, walaupun FPTI sendiri sudah dibentuk sampai pengurus cabang di tingkat kabupaten/kotamadya.

Dinding panjat merupakan salah satu media yang utama untuk menunjang aktifitas olah raga ini, disamping tebing alam yang sulit dimanipulasi sebagai media latihan.









Alat - Alat Pemanjatan

Alat-alat yang diguanakan dalam pemanjatan artificial 
1. Tali Carmentel
Secara umun tali Carmentel di bagi menjadi dua macam yaitu :
- Static adalah tali yang mempunyai daya lentur 6% – 9%, digunakan untuk tali fixed rope yang digunakan untuk ascending atau descending. Standart yang digunakan adalah 10,5 mm.
- Dynamic adalah tali yang mempunyai daya lentur hingga 25%, digunakan sebagai tali utama yang menghubungkan pemanjat dengan pengaman pada titik tertinggi.

2. Harnest adalah alat pengikat di tubuh sebagai pengaman yg nantinya dihubungkan dengan tali.

3. Carabiner adalah cincin kait yg terbuat dari alumunium alloy sebagai pengait dan dikaitkan dgn alat lainnya.
- Karabiner Skrup/carabiner srew gate
- Karabiner Snap/carabiner non screw gate
4. Helmet adalah pelindung kepala yg melindungi kepala dari benturan dari benda-benda yang terjatuh dari atas.

5. Webbing, peralatan panjat yg berbentuk pipih tidak terlalu kaku dan lentur, biasa digunakan sebagai harnest

6. Prusik, merupakan jenis tali carmentel yg berdiameter 5-6 mm, biasanya digunkan sbg pengganti sling runner dan juga dpt digunakan untuk meniti tali keatas dengan menggunakan simpul prusik, seperti pada SRT.

7. Sepatu Panjat, sbg pelindung kaki dan mempunyai daya friksi yg tinggi sehingga dpt melekat di tebing. Jenisnya sendiri yang sering digunakan adalah soft (lentur/fleksibel) dan hard (keras)

8. Chock bag/Calk bag, sebagai tempat MgCo3 (Magnesium Carbonat) yg berfungsi agar tangan tdk licin karena berkeringat sehingga akan membantu dalam pemanjatan.

9. Descender, peralatan yg digunakan untuk meniti tali kebawah serta mengamankan leader disaat membuat jalur, biasanya yg sering digunakan adalah figure of eight dan auto stop.
10. Ascender, peralatan yg digunakan untuk meniti tali ke atas dan secara otomatis akan mengunci bila dibebani. Jenis yang digunakan biasanya jumar dan croll

11. Grigri, alat ini digunakan untuk membelay, alat ini mempunyai tingkat keamanan yg paling tinggi karena dapat membelay dengan sendirinya. 

12. Hammer, berfungsi untuk menanamkan pengaman dan melepaskan kembali, biasanya yg diapakai jenisnya ringan dan mempunyai kekuatan tinggi dan ujungnya berfungsi mengencangkan mur pada saat memasang hanger.

13. Pulley, mirip katrol, kecil dan ringan tetapi memiliki kemampuan dalam beban yg berat. Digunakan untuk perlengkapan evakuasi.

14. Handdrill, merupakan media untuk mengebor tebing secara manual, yg berfungsi untuk menempatkan pengaman berupa bolt serta hanger.




Simpul Yang Digunakan Dalam Pemanjatan


 1. Simpul Delapan Ganda
Untuk pengaman utama dalam penambatan dan pengaman utama yang dihubungkan dengan tubuh atau harnest. Toleransi 55% – 59%.



2. Simpul Delapan Tunggal
Untuk pengaman utama dalam penambatan dan pengaman utama yang dihubungkan dengan tubuh atau harnest apabila carabiner tidak ada Toleransi 55% – 59%.
3. Simpul Pangkal
Untuk mengikat tali pada penambat yg fungsinya sebagai pengaman utama (fixed rope) pada anchor natural dsb. Toleransi terhadap kekuatan tali akan berkurang sebesar 45%.










4. Simpul Jangkar
Untuk mengikat tali pada penambat yg fungsinya sebagai pengaman utama (fixed rope) pada anchor natural dsb. Toleransi terhadap kekuatan tali akan berkurang sebesar 45%.

5. Simpul Kambing / bowline knot
Untuk pengaman utama dalam penambatan atau pengaman utama yang dihubungkan dengan penambat atau harnest. Toleransi 52%.

6. Simpul Kupu – kupu / Butterfly knot
Untuk membuat ditengah atau diantara lintasan horizon. Bisa juga digunakan untuk menghindari tali yang sudah friksi. Toleransi terhadap kekuatan tali 50%.







7. Simpul Nelayan / Fisherman Knot
Untuk menyambung 2 tali yang sama besarnya dan bersifat licin. Toleransi 41% – 50%

8. Simpul Frusik
Simpul yang digunakan dalam teknik Frusiking SRT
 









9. Simpul Pita
Untuk Menyambung Tali yang sejenis, yang sifatnya licin atau berbentuk pipih (umumnya digunakan untuk menyambung Webbing)

 10. Simpul Italy
Untuk repeling jika tidak ada figure eight atau grigri. Toleransi terhadap kekuatan tali akan berkurang 45%.
o Overhand Knot
Untuk mengakhiri pembuatan simpul sebelumnya. Toleransi terhadap kekuatan tali akan berkurang sebesar 40%.
o Clove hitch knot
Untu mengikat tali pada penambat yg fungsinya sebagai pengaman utama (fixed rope) pada anchor natural dsb. Toleransi terhadap kekuatan tali akan berkurang sebesar 45%.
o Figure of eight knot
Untuk pengaman utama dalam penambatan dan pengaman utama yang dihubungkan dengan tubuh atau harnest. Toleransi 55% – 59%.
o Eight on bight knot
Untuk pengaman utama dalam penambat pada dua anchor. Toleransi 68%.
o Simpul two in one
Simpul ini biasanya digunakan sebagai penambat pada anchor natural saat cleaning, yaitu ketika pemanjat selesai dan turun dari tebing tanpa meninggalkan alat.

Bagian - Bagian Tebing
- Poin : Bagian Pada Tebing yang bias dijadikan tempat Pegangan dan Pijakan
- Rekahan : Bagian Tebing Yang retak membentuk rekahan
- Rock : Bagian/ Poin tebing yang terjatuh kedasar tebing
- Roof : Bagian Tebing yang berbentuk Kursi terbalik.

Kode – Kode yang Digunakan Dalam Pemanjatan
Kode – kode pemanjatan adalah sebagai berikut :
1. Climb : Pemanjat Menginstrusi kepada Pembilay bahwa pemanjat siap memanjat
2. Climbing : Pembilay Memberitahukan kepada pemanjat bhw dia siap mengamankan
pemanjat
3. On Belay : Pemanjat Menginstrusi kepada pembilay bahwa pemanjat memulai
memanjat
4. Belay On : Pembilay Memberitahukan kepada pemanjat bhw dia telah mengamankan pemanjat
5. Full : Pemanjat Menginstrusi kepada pembilay agar tali dikencangkan
6. Slack : Pemanjat Menginstrusi kepada pembilay agar tali dikendorkan
7. Rock : Pemanjat Memberitahukan kepada orang yang berada dibawah bahwa ada batuan tebing yang jatuh
8. Top : Pemanjat Memberitahukan bahwa dia telah sampai pada puncak
9. Belay of : Pemanjat Menginstrusi kepada pembilay bahwa dia tidak membutuhkan lagi pengamanan
10. Of Belay : Pembilay Menginstrusi kepada pemanjat bahwa dia tidak mengamankan lagi

Jenis Pegangan
1. Open Grip : Pegangan pada pemanjatan yang dilakukan dengan posisi tangan terbuka,biasanya digunakan pada tebing – tebing datar
2. Cling Grip : Pegangan pada pemanjatan yang dilakukan degan menggunakan seluruh jari tangan dan dan agak mirip mencubit biasanya digunakan pada tebing yang permukaannya banyak tonjolan,
3. Pinch Grip : Pegangan pada pemanjatan yang mirip dengan mencubit,dan mengandalkan kekuatan jempol dan telunjuk yang biasa digunakan untuk memegang poin – poin kecil pada tebing
4. Poket Grip : Pegangan pada pemanjatan dilakukan dengan cara memasukkan jari – jari kedalam celahan/ lobang tebing, biasanya digunakan pada tebing limenstone ( kapur ) yang banyak memiliki poin lobang.
5. Vertikal Grip : Pegangan pada pemanjatan yang bertumpu pada poin tebing dengan menggunakan kekuatan lengan untuk bertumpu dan menaikkan badan.

Jenis Pijakan
 1. Frinction Steep : Pijakan dalam pemanjatan yang bertumpu pada kaki bagian depan dan mengandalkan gesekan karet sepatu.
2. Eadging : Pijakan dalam pemanjatan yang menggunakan sisi luar kaki.
3. Mearing : Pijakan dalam pemanjatan yang menggunakan seluruh alas kaki (Pijakan Biasa)
4. Hel Hooking : Pijakan dalam pemanjatan yang dilakukan untuk mengantisipasi poin2 yang menggantung dengan menggunakan kekuatan kaki untuk mengangkat badan keatas untuk menggapai poin selanjutnya.

Teknik Pemanjatan
1. Artificial Climbing
Adalah olahraga yang dilakukan pada tebing-tebing dengan tingkat kesulitan yang tinggi dengan bermodalkan alat yang diselipkan pada celah-celah batu atau memanfaatkan pengaman alam (natural anchor).
Artificial climbing ini dimana alat benar-benar digunakan sebagai penambah ketinggian disampin sebagai pengaman pemanjatan.
2. Soloing
Adalah Pemanjatan yang dilakukan dengan mengandalkan kekuatan tubuh untuk langsung mencapai top tanpa menggunakan pengaman, biasanya dilakukan oleh pemanjat profesional karna sangat berbahaya.
3. Boldering
Pemanjatan yang dilakukan untuk melatih kekuatan dan kelenturan badan yang biasanya dilakukan secara enyamping pada tebing – tebing pendek atau tebing buatan.
4. Free Climbing
Pada prinsipnya hampir sama dengan pemanjatan artificial hanya dalam free climbing alat digunakan hanya sebagai pengaman saja sedangkan untuk menambah ketinggian menggunakan pegangan tangan dan friksi (gaya gesek) kaki sebagai pijakan.
5. Runer to runer
Pemanjatan yang dilakukan tahap demi tahap,dilakukan pada pemanjatan yang sudah memiliki jalur yang berupa ancor/penambat, biasa juga diperlombakan pada wall buatan.

Sistem Pemanjatan
1. Alphine Tactis (Alpine Push)
Adalah system pemnjatan yang mana pemanjat melakukan pemanjatan sampai puncak tanpa turun ke basecamp, jadi pemanjat selalu berada di tebing saat tidur sekalipun (tidur gantung/hanging bivouak).
Didalam system pemanjatan ini segala aktifitas di luar pemanjatan akan dilakukan di tebing, untuk ini segala peralatan dan perbekalan harus benar-benar diperhitungkan, misal kebutuhan makan, minum dan lain-lain. Penggunaan sistem ini juga harus memperhitungkan personil yang bertugas untuk mengangkat barang-barang yang banyak tersebut dengan teknik load carry sehingga membutuhkan personil minimal tiga orang (1 orang leader, 1 orang bellayer dan 1 orang load carry).
2. Himalayan Tactic (Siege Tactic / Himalayan Style)
Adalah Pemanjatan hanya dilakukan hingga sore hari, kemudian pemanjat turun ke camp dasar dan pemanjatan dilanjutkan keesokan harinya.
Tali yang digunakan sampai picht terakhir ditinggal untuk melanjutkan pemanjatan, Jadi sebelum melanjutkan pemanjatan leader dan bellayer jumaring sampai picht terakhir, baru kemudian melanjutkan pemanjatan. Kelebihan-kelebihan system ini adalah dalam pemanjatan cukup dibutuhkan dua personil untuk membuka jalur (leader dan bellayer), tidak diperlukan load carry dan hanging bivoak, walaupun hanya satu personel yang mencapai puncak pemanjatan sudah dianggap berhasil, yang terakhir pemanjat dapat melakukan istirahat dengan nyaman dibase camp. Kekurangan nya ialah membutuhkan banyak peralatan terutama tali, Panjang tali disesuaikan dengan panjang lintasan yang akan dilakukan dalam pemanjatan, pemanjatan yang menggunakan system ini membutuhkan waktu lebih lama.

Macam – Macam Tebing
Beberapa batuan yang sering dijumpai yang terutama lokasi dimana sering dijadikan ajang pemanjatan di Indonesia.
1. Batuan Limenstone Batuan yang banyak memiliki lobang – lobang dan berwarna putih.
2. Batuan Beku- Andersit,berwarna hitam keabu-abuan massif dan kompak
- Lava Andersit,seperti andersit dan biasanya dijumpai lubang-lubang kecil bekas keluarnya gas dan dijumpai dengan kesan berlapis
- Breksi lava,menyerupai batu breksi pada umumnya
- Granit,berwarna terang dengan warna dasar putih
3. Batuan Sedimen
- Batu Gamping,berwarna putih kekuningan,kompak,banyak dijumpai retakan atau lubang,dan biasanya berlapis.
- Breksi Sedimen,seperti halnya breksi lava tapi batu ini biasanya berupa batu pasir.
4. Batu Metamorf
Hampir sama dengan batu gamping tapi disini sudah mengalami rekristalisasi dan warnanya sangat beragam.

14 komentar:

  1. Panjat tebing memang merupakan olahraga yang sangat menantang. Selain itu panjat tebing juga membutuhkan kekuatan fisik yang prima. Diperoleh informasi dari http://bit.ly/MaJLO3 bahwa saat ini juga telah ada panjat tebing di dalam rumah. Unik yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. mantaabbb... bikin point di dinding2 rumah,

      Hapus
  2. nice article, terima kasih ^^
    info tempat wisata di www.,duniawisataku.com | 0341-456444 | thanks!

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama, terima kasih sudah membaca..

      Hapus
  3. Mantap , numpang buat sumber ya kang .... buat sispala kota singkawang

    BalasHapus
  4. Nice Lanjutkan Salam Lestari buat Semuanya

    Salam dari Komunitas Panjat Tebing Magetan SHUNT

    :D

    BalasHapus
  5. https://www.facebook.com/Jualalatpanjattebing

    BalasHapus
    Balasan
    1. waaahh boleh nih buat rekomendasi peralatan panjat, Mudah2an laris manis daganganya..

      Hapus
  6. Wah, pada berisi inponya bro, thanks ya, saya emang lagi cari2 info lengkap soal panjat tebing, nyobain sekali di kampus gara-gara diajakin temen eh ketagihan ternyata :D

    BalasHapus
  7. #Azuliony terima kasih juga sudah membaca, selamat panjat memanjat hehe..

    BalasHapus
  8. #Wichaksono W waahhh mantab gan..

    BalasHapus
  9. Nice info, gan. check juga nih tentang panjat tebing

    BalasHapus